Konsep Pembelajaran

Konsep Belajar Mengajar


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Konsep belajar menurut guru sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Belajar siswa yang ditafsirkan guru hanya sebagai menghafal atau mendengarkan keterangan guru saja merupakan problem yang harus diatasi. Hal ini karena jika guru menganggap bahwa belajar hanyalah menghafal atau hanya untuk mendengarkan keterangan guru maka selama itu pula pembelajaran masih terpusat pada guru dan tidak pada siswa yang seharusnya mengalami belajar. Untuk itulah guru harus mengubah pandangan tentang belajar dan mengetahui bagaimana sebenarnya belajar itu.
Ada beberapa pengertian belajar yang telah disampaikan oleh para pemikir pendidikan mulai yang sangat sederhana sampai dengan yang kompleks berdasarkan teori belajar yang digunakannya.
1. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan, yang nampak di sekolah.
2. Ernest R. Hilgard memberi batasan, belajar adalah suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan (karena adanya latihan).
3. Menurut HC Witherington, belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
4. Robert Gagne menyatakan, belajar adalah suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku yang diperoleh dari instruksi.
5. Belajar adalah suatu proses dimana organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Gage).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diketahui bahwa belajar pada dasarnya adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang yang menghasilan perubahan pada dirinya akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu perbuatan yang kompleks yang mencakup beberapa segi. Dengan demikian dalam praktik pengajaran diperlukan keputusan yang bijaksana dalam menerapkan teori belajar karena tidak ada suatu teori yang sesuai untuk segala situasi.
B.     Rumusan masalah
1.      Memahami konsep pembelajaran
2.      Memahami hakekat pembelajaran
3.      Memahami landasan konsep pembelajaran
4.      Memahami Proses pembelajaran
5.      Memahami Hasil belajar dari pembelajaran

C.     Tujuan
Mahasiswaa dapat memahami konsep pembelajaran dengan seutuhnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep pembelajaran
Dalam memaknai konsep maka berhubugan dengan teori, sedangkan teori akan berkaitan denga sesuatu hal yang dipandang secara ilmiah. Jika teori berhubungan dengan konsep maka dalam urusan tentang konsep dasar pembelajaran akan tertuju pada landasan ilmiah pembelajaran. Melalui landasan ilmiah yang disebut dengan konsep dasar ilmiah maka semua pihak akan memahami apa itu pembelajaran. Pada uraian ini akan dibahas beberapa tema berkaitan dengan pembekalan terhadap pemahaman tentang pembelajaran. Diantaranya juga berhubungan dengan landasan-landasan filsfat, psikologis, sosiologis dan komunikasi yang selalu banyak ditemukan dalam sebuah pembelajaran.
B.     Hakikat Belajar
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu ( Sudjana, 1989 : 28 ). Sedangkan Witherington ( 1952 ) menyebutkan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanivestasikan sebagai suatu pola – pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan dan pemahaman.
Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan beberapa hal menyangkut pengertian belajar sebagai berikut :
a. Belajar merupakan suatu proses yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus menerus berlangsung seumur hidup.
b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yag bersifat relative permanent.
c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas – aktivitas tingkah laku secara keseluruhan
d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.
Terjadinya proses belajar dapat dipandang dari sisi kognitif, sebagaimana dikemukan bigge ( 1982 ) yairu berhubungan dengan perubahan – perubahan tentang kekuatan variable-variabel hipotesis, kekuatan-kekuatan,asosiasi, hubungan – hubungan dan kebiasaan dan kecendrungan perilaku.
Rumusan diatas menyatakan bahwaproses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiatan yang di inginkan. Belajar merupakan suatu proses interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebgai sumber pendorong, situasi belajar yang memberi kemungkinan terjadinya kegiatan belajar. Dengan demikian maka manivestasi belajar atau perbuatan belajar dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku.
C.     Landasan konsep pembelajaran
a. filsafat
Proses belajar pada dasarnya melibatkan upaya yang hakiki dalam membentuk dan menyempurnakan kepribadian manusia dengan berbagai tuntutan kehidupannya. Secara filosofis belajar berarti mengingatkan kembali pada manusia mengenai makna hidup yang bisa dilalui melalui proses meniru, memahami, mengamati, merasakan, mengkaji, melakukan dan melakukan segala sesuatu kebenaran sehungga semuanya memberikan kemudahan dalam mencapai segala yang dicita-citakan manusia. Harapan filosofis bahwa dengan belajar maka segala kebenaran di alam semesta ini bisa dinikmati manusia yang pada akhirnya akan menyadari bahw alam semesta ini ada yang menciptakannya.
b. Psikologis
Perilaku manusia itu bisa berubah karena belajar, akan tetapi apakah manusia itu memahami perilakunya sendiri atau menyadari dia harus berperilaku seperti apa jika berada, atau dihadapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Maka perilaku yang masih dicari inilah dapat dikaitkan dengan kajian ilmu psikologi. Psikologi sebagai ilmu kejiwaan yang akhirnya mempelajari produk-produk dari kejiwaan ini dalam bentuk perilaku-perilaku yang nampak dan sangat dibutuhkan dalam proses belajar.
c. Sosiologis
Manusia adalah makhluk social dan individu maka melalui belajar individu bisa mempelajari lawan bersosialisasi, teman hidup bersama dan akhirnya melalui belajar manusia mampu membangun masyarakat sampai Negara dan bangsa. Jika dalam belajar tanpa arah dan tujuan pada makna hidup manusia sebagai makhluk social, maka belajar dijadikan cara saling menguasai,memusnahkan karena segala sesuatu yang dipelajari diketahui, dipahami melaui belajar tidak digunakan dalam menciptakan kondisi kedamain dunia. Landasan sosiologis ini sangat penting dalam mengiringi perkembangan inovasi pembelajaran yang banyak berimbas oleh perubahan zaman yang semakin hedonistic. Maka pemahaman akan belajar yang ditinjau dari aspek sosiologis inilah yang sangat dubutuhkan dewasa ini.
d. Komunikasi
Pendidikan dan komunikasi ibarat setali tiga uang, yang satu memberikan pemakaian terhadap yang lainnya. Dalam prakteknya proses belajar atau pembelajaran akan menghasilkan kondisi dimana individu dalam hal ini siswa dan guru, siswa dengan siswa atau interaksi yang komplek sekalipun akan pasti ditemukansuatu proseskomunikasi. Landasan komunikasi ini banyak memberikan warna dalam bentuk pendekatan, model, metode dan strategi pembelajaran serta pola-pola inovasi pembelajaran.
D.    Proses pembelajaran
        Bila semua paradigma masyarakat perguruan tinggi telah memahami dengan baik tentang proses pembelajaran siswa aktif, learning how to learn, penyiapan sumber daya telah diatur dengan baik, dan penyiapan konten yang sudah tersedia dengan baik, dan RPP/SAP yang telah mengatur dengan baik mekanisme proses pembelajaran maka proses pembelajaran akan berjalan dengan lebih mudah. Proses pembelajaran hanya menerapkan kemampuan dan menggunakan sarana serta mengikuti mekanisme yang telah diatur dengan baik dalam RPP/SAP. Proses pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik akan mecapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain menerapkan proses pembelajaran telah ditata dengan baik, juga harus selalu meminta feed back dan melaukan kajian untuk terus membenahi proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat melalui tatap muka di dalam ruang kelas dan dapat melalui media elektronik sesuai dengan pengaturan di dalam SAP. Proses pembelajaran melalui internet mendorong mahasiswa lebih aktif dalam pembelajaran karena harus berkomunikasi secara maya dengan para dosen, dan mahasiswa lain di samping mengembara di dalam dunia pengetahuan lain.
            Pembelajaran (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning) . penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem belajar ini terdapat komponen-komponen siswa atau peserta didik, tujuan, materi, untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus di persiapkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Davis, (1974:30) bahwa learning system menyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman belajar, fasilitas, pemeliharaan atau pengontrolan, dan prosedur yang mengatur interksi perilau pembelajaran untuk mencapai tujuan. Demikian halnya juga dengan teching system, diman komponen perencanaan mengajar, bahan ajar, tujuan, materi, dan metode, serta penilaian, dan langkah mengajar akan berhubungan dengan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan. Kenyataan bahwa dalam proses pembelajaran terjadi pengorganisasian, pengelolaan, dan tranformasi informasi oleh dari guru kepada siswa. Ketiga kategori kegiatan dalam proses pembalajaran ini berkaitan erat dengan aplikasi dan konsep sistem informasi manajemen.
           Keterampilan mengorganisasi informasi ini merupakan dasar kelancaran proses pembelajaran. Agnew dkk. (1996:17) mengungkapkan bahwa belajar adalah kemampuan untukl mampu mengorganisasi informasi menrupakan hal yang mendasar bagi seorang siswa. mempunyai empat unsur, yakni persiapan (preparation), penyampaian(presentation), pelatihan (practice), penampilan hasil (performance).
            Dalam proses pembelajaran meliputi kegiatan dari membuka sampai menutup pelajaran. Dalam kegian pembelajaran meliputi: (1) kegiatan awal, di anggap perlu memberikan pretest; (2) kegiatan inti, yaitu kegiatan utama yang dilakukan guru dalam memberikan pengalaman belajar, melalui berbagai strategi dan metode yang dianggap sesuai dengan tujuan dan materi yang akan disampaikan; (3) kegiatan akhir, yaitu: menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan pemberian tugas atau pekerjaan rumah bila dianggap perlu.

E.     Hasil belajar dan pembelajaran
Secara keseluruhan pemahaman terhadap konsep dasar pembelajaran tidak akan sempurna jika berhenti pada defenisi atau proses. Berikut uraian dari kaitan antara hasil pembelajaran yang sangat diharapkan sekali oleh semua lapisan masyarakat belajar khususnya peserta didik.
a. Hasil belajar
Bloom ( 1956 ) mengemukan 3 ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk aspek kognitif, bloom menyebutkan 6 tingkatan yaitu :
1. pengetahuan
2. pemahaman
3. pengertian
4. aplikasi
5. analisa
6. sintesa
7. evaluasi
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif maupun psikomotor.
Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada didalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu, faktor-faktor yang berada diluar diri pelajar. Yang tergolong faktor internal ialah :
1. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan sebagainya
2. Faktor psikologis baik bersifat bawaan maupun keturunan yang meliputi :
a. Faktor intelektual terdiri atas
1. Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat
2. Faktor actual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi
b. Faktor intelektual yaitu komponen – komponen kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional dan sebagainya.
3. Faktor kematangan baik fisik maupun psikis, yang tergolong faktor eksternal ialah :
a. Faktor sosial yang terdiri atas
1. Faktor lingkungan keluarga
2. Faktor lingkungan sekolah
3. Faktor lingkungan masyarakat
4. Faktor kelompok
b. Faktor budaya seperti : adapt istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya
c. Faktor lingkungan fisik seperti : fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim dan sebaginya
d. Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang, karena adanya faktor – faktor tertentu yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu motivasi berprestasi, intelegensi dan kecemasan.
b. Motivasi menuju hasil proses pembelajaran
Pengaruh motivasi disini adalah motivasi baik intern maupun ekstern terhadap hasil belajar yang dimaksud, menurur Hilgrad, motif merupakan tenaga penggerak yang mempengaruhi kesigapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku. Menurut jenisnya motif dibedakan menjadi motif primer dan sekunder, yang diikuti oleh syamsudin ( 1990 ), yang diikuti oleh Subhana, membedakan motif sebagai berikut :
1. Motif primer ( primary motive ) atau motif dasa ( basic motive ) menunjukan kepada motif yang tidak dipelajari ( unleadned motive ) yang sering juga digunakan istilah dorongan ( drive )
2. Motif sekunder ( secondary motive ) menunjukan kepada motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan dipelajari. Kedalam golongan ini termasuk :
a. Takut yang dipelajari ( learning fears )
b. Motif-motif sosial ( ingin diterima, ingin dihargai, conformitas, afiliasi, persetujuan, status, merasa aman dan sebagainya )
c. Motif-motif objektif dan interest ( eksplorasi, manipulasi, minat )
d. Maksud ( purposes ) dan aspirasi
e. Motif berprestasi ( achievement motive )
  


BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah di lakukan kmi menyimpulkan bahwa dalam melakukan pembelajaran harus mempunyai konsep sebelum melakukan pembelajaran serta  mengetahui hakekat dari pembembelajaran,  landasan konsep pembelajaran, proses pembelajaran dan yang terpenting harus mengetahui hasil dari pembelajaran tersebut.



SUKSES SELALU U NTUK ANDA.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Konsep Pembelajaran"

Post a Comment