Tahan Amarahmu Maka Allah Memujimu
Sebuah Media pernah melansir hasil riset tentang dampak meningkatnya kemacetan di Jakarta dan sekitarnya. Ternyata, kemacetan dapat membuat masyarakat mudah tersinggung, gampang marah, dan stres.
Ini sekedar satu saja dari sekian banyak pemicu lahirnya manusia-manusia pemarah di negeri ini. Penyebab lain, keadaan ekonomi yang kian sulit, meningkatkan angka kriminalitas dan kekerasan, serta persaingan kerja yang amat tinggi.
Dengan kondisi seperti itu rasanya sulit kita hidup dikota yang hiruk pikuk initanpa marah. Rasulullah Saw. mengabarkan pujian Allah Swt. ini dalam Hadits yang Artinya;
"Barangsiapa menahan amarahnya padahal dia mampu melampiaskannya maka Allah akan membanggakannya pada hari kiamat di hadapan semua manusia". (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Pujian dari Allah seharusnya amat membahagiakan manusia. pujian dari sesama manusia saja kerap membuat lupa diri.
Bayangkanlah bagaimana perasaan kita jika saat ini Kepala Negara memuji kita?, Bagaimana pula rasanya jika orang yang kita sayangi memuji kita?, Betapa berbunga-bunga hati kita.
Pujian dari Sang Maha Pencipta seharusnya jeuh lebih membuat berbunga-bunga hati kita.
Tapi Kenapa kita tidak pernah berusaha mendapatkan pujian itu dengan sekuat kemampuan untuk menahan AMARAH? Ini Semua terpulang kepada Seberapa besar Iman kita.
Wallahu a'alam.
Bagi yang membaca dan langsung mengamalkannya, Semoga mendapatkan Kebaikan dan Pahala yang sesuai dengan Niatnya.
ReplyDeletetetap semangat 86!.