Di Tengah Pusaran Fitnah


Assalamuallaikum Wr. Wb.

“Bersegeralah kalian melakukan amalan shaleh sebelum datangnya fitnah, di mana fitnah itu seperti penggalan-penggalan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi sore hari sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan secuil dunia.” (Riwayat Muslim)

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin sedikit mengulas dari apa yang telah Ust. Abdurahman Muhammad ( Pimpinan Hidayatullah ) tulis, bahwa pada tulisan beliau menganjurkan kepada umat muslim agar memperbanyak amalan shaleh sebelum datangnya zaman penuh fitnah.
Apakah hari ini kita sudah berada di zaman penuh fitnah tersebut, ataukah seang menuju sana?.Wallahu a’lam

Ust. Abdurahman Muhammad menyampaikan, bahwa salah satu bentuk kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, beliau memberi isyarat dan beberapa tanda yang lebih terinci tentang akhir zaman jikalau di banding dengan nabi-nabi sebelumnya.
            Di alkir zaman sesuai prediksi Rasulullah akan terjadi berbagai fitnah. Dimasa itu sumber berita, baik cetak maupun yang elektronik tidak bisa dapat di percaya. Sudah menjadi hal yang lumrah jika terjadi pemutaran fakta. Yang salah dibenarkan, dan sebaliknya yang benar disalahkan .
“Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun tipu-daya, di mana pendusta dibenarkan, sedangkan yang  jujur didustakan, pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yang amanat dianggap pengkhianat. Di masa itulah “Ruwaibidhah” berbicara.”
Beliau di tanya, “Apakah Ruwaibidhah itu?, Beliau(Rasulullah) menjawab, ‘Orang-0orang yang berbicara tentang persoalan orang banyak.’ “ (Riwayat Ahmad).
Saat ini, betapa banyak orang yang bisa menjadi nara sumber yang pendapat-pendapatnya di tayangkan di televisi, radio, dan internet. Juga di tulis serta dikupas dalam majalah dan koran. Para  nara sumber yang biasanya di sebut sebagai “Ahli” tersebut mengeluarkan pendapatnya tanpa ilmu atau dengan sedikit ilmu.  Sayangnya, pendapat orang-orang ini diterima oleh masyarakat awam dengan begitu saja tanpa adanya filter.
Belum lagi usaha”pencitraan” yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menciptakan image positif tentang dirinya atau kiprahnya. Pencitraan semacam ini terjadi di dunia bisnis dan dunia politik. Mereka tak segan-segan menggunakan baju agama untuk mengelabui masa dan melancarkan tujuan yang terselubung.
Rasulullah telah mengingatkan, “Akan keluar di akhir zaman nanti beberapa orang yang mencari dunia dengan amalan agama. Mereka mengenakan pakaian di tengah-tengah manusia denga kulit kambing yang lembut, lisan mereka lebih manis daripada gula, tetapi hati mereka laksana srigala.
Allah berfirman,’Apakah terhadap-Ku mereka berani menipu ataukah mereka melawan Aku? Maka dengan kebasaran-Ku, Aku bersumpah, Aku benar-benar akan mengirim kepada mereka fitnah yang mengakibatkan ulama yang teguh hati menjadi bingung.” (Riwayat Tirmidzi).
Fitnah yang lebih keji dilakukan oleh orang atau sekelompok orang untuk menghancurkan karakter seseorang yang menjadi sasarannya. Banyak orang yang menjadi korban dari kejahatan tersebut. Orang baik yang berniat tulus dan beramal shaleh di gambarkan negatif.
            Yang menjadi sasaran juga termasuk syariat Islam. Tidak sedikit usaha untuk menyudutkan syariat dengan memberikan citra yang buruk terhadap pelaku syariat.  Orang yang aktif di masjid diberi stempel teroris atau calon teroris. Ini fitnah yang Kejam.
Untuk itu, sikap kehati-hatian merupakan keniscayaan bagiorang yang beriman. Cara yang di ajarakan Islam adalah Tabayun, mengkorfirmasi setiap informasi.
Kata Nabi Saw, Sungguh bahagia dan sangat beruntung orang yang telah terjauh darifitnah.
Wallahu a’lam
Semoga apa yang aku posting dari apa yang telah ditulisakan Ust. Abdurrahman Muhammad ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
Sekian dari saya, apabila ada kurang dan salahnya saya mohon maaf.


Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Di Tengah Pusaran Fitnah"

Post a Comment